المعاني في الثلاث المزيد

0 komentar 8.31.2008

المعاني في الثلاث المزيد

A. PENDAHULUAN

Penambahan- penambahan yang di lakukan pada tsulasi mazid, bukalah tanpa faidah melainkan penambahan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh faidah-faidah yang di kehendaki sesuai dengan wazan-wazan yang ada.

Adapun huruf-huruf yang di gunakan untuk penambahan pada fi'il tsulasi mazid dikumpulkan dalam bait berikut :

واحـــكــم بــزيـــد من اويــســا هــل تــنــــم ☻ فــــوق الــــثـلاثي بـــذى الـــمـرا م تــم

Setelah dilakukan penambahan – penambahan kemudian di dapat sighot- sighot yang dalam القصود berjumlah 14 bab yang di bagi menjadi tiga wazan, antaralain:

1. رباعي

Yaitu penambahan dengan satu huruf /lainnya.

- فعّـَل

- فاغـل

- أَفْـعـَلََ

2. خماسي

Yaitu penambahan dengan dua huruf /lainnya.

- إنـفــعـل

- إفـتـعـل

- إفــعـلّ

- تـفـعـّل

- تفـاعـل

3. سداسي

Yaitu penambahan dengan dua huruf /lainnya

- إسـتـفـعـل

- إقـعـوعـل

- إفـعـوّل

- إفــعـالّ

- إفـعــنـل

- إفـعـنـلـل

Selanjutnya akan di bahas tentang faidah- faidah yangdi miliki dari ke – 14 bab tersebut secara terperinci. Karena penambahan-penambahan yang dilakukan mengakibatkan spesifikasi faedah pada masing-masing bab, bahkan dalam bab-bab tersebut juga nengandung beberapa faedah sekaligus.

B. PEMBAHASAN

1. Faidah-faidah fi'il Ruba'i

a. faidah فعّل dengan penambahan tasydiid, antaralain :

- للتعديّة

Menunjukkan makna ta'diyyah adalah membutuhkannya fi'il pada maf'ul, sasaran atau objek.

Contoh : فرح زيد عمرا : Zaid memmbahagiakan Amr

Lafal فَرَّحَ adalah bentuk muta'adi dari mujarrod فَرِحَ .

- للدلالة على الكثير

Menunjukkan makna memperbanyak (mempebanyak fail asal fi'il). Contoh : قطّع زيد الحبل : Zaid memotong-motong tali Lafal قطّع yang bermakna taksir (memotong-motong merupakan bentuk taksir dari bentuk mujarrod قطع yang bermakna memotong.

- لنسبة المفعول إلى أصل الفعل

Menunjukkan arti menisbatkan maf'ul pada asal fi'ilnya atau memberi hukuman maf'ul dengan asal fi'ilnya. Contoh : كفر زيد عمرا : Zaid mengkafirkan Umar /menisbatkan Umar pada kufur.

- لسلب المفعول إلى أصل مفعـل

Menunjukkan arti fa'il menghilangkan asal fi'il dari maf'ul. Contoh : قشّر زيد الرمان Zaid menguliti buah delima atau Zaid menghilangkan kulit delima/mengupasnya. Lafal قشّر (menguliti) merupakan bentukan dari mujarrod قِشْر (kulit).

- للتخاد الفعل من الإسم

Membentuk kata kerja (kalimat fi'il) dari kata benda (kalimat isim). Contoh : خيّم القوم para kaum mendirikan rumah tenda. Lafal خيّم merupakan fi'il yang dicetak dari kalimat isim, yaitu lafal الخيام yaitu rumah tenda.

b. faidah فاعــل dengan paenambahan alif setelah fa'fiil, antaralain;

- للمشاركه بين اثنين

Menunjukkan arti persekutuan antara dua orang dalam melakukan sesuatu (asal fa'il). Contoh : ضارب زيد عمرا : Zaid dan Amr saling memukul. ضارب mempunyai makna musyarokah yakni saling memukul.

- لمعنى " فعّل" للتكثير

Menunjukkan arti yang sama dengan wazan فعّل yang berfaidah للتكثير / wazan فاعل menunjukkan makna taktsir sebagaimana wazan فعّل . Contoh : ضاعف الله : semoga Allah melipatgandakan. Lafal ضاعف mempunyai makna yang sama dengan ضعّف keduanya menunjukkan makna للتكثير .

- لمعنى "أفعل" للتعديّة

Menunjukkan makna seperti maknanya wazan أفعل yang berfaidah ta'diyyah. Contoh : عافك الله : Allah memberi ampun kepadamu. Lafal عافك mempunyai makna ta'diyyah sebagaimana lafal اعـفـك yang mengikuti wazan أفعل.

- لمعنى " فعل" المجرّد

Menunjukkan makna sebagaimana wazan mujarrodnya. Contoh : بارك الله : semoga Allah memberi berkah. Lafal يارك mempunyai makna yang sama dengan mujarrodnya yakni lafal برك.

c. Faidah أفعل dengan penambahan hamzah qotho' dipermulaan, antaralain;

- للتعديّة

Menunjukkan arti ta'diyyah. Contoh : أمسى المسافـر : seorang musafir itu telah masuk waktu sore. Lafal أمسى asal fi'ilnya adalah مساءٌ : waktu sore, kemudian diubah ke bentuk fi'il maka menjadi أمسى : masuk waktu sore.

- للد خول الي الشئ

Menunjukkan arti masuknya fa’il pada suatu waktu.

Contoh : امس المسافـر : seorang musafir itu telah masuk waktu sore.

- لقـصد المكان

Menunjukkan arti menujunya fa'il pada suatu tempat (fa'il menuju asal fi'il). Contoh : أحجز زيد : Zaid menuju tanah hijaz. Lafal أحجز merupakan bentukan dari lafal حجاز : tanah hijaz yang kemudian di bentuk menjadi kalimat fi'il أحجز : menuju tanah hijaz.

- لوجودما إشتق من الفعل في الفاعل

Menunjukkan arti wujudnya sesuatu (asal fi'il) pada fa'il yang dicetak tersebut. Contoh : أثمر الطّلح : pohon pisang itu telah berbuah. Maksudnya pada pohon pisang (fa'il) terdapat buah (asal fi'il) lafal أثمر asal fi'ilnya ثمرة.

- للمبالغة

Menunjukkan makna mubalaghoh (berlebih-lenihannya makna yang ditujukan oleh asal fi'il). Contoh : أشغلت عمرا : saya sangat menyibukkan Amr. Lafal أشغلت (menyibukkan) terbentuk.

- لوجودان الشئ في صفة

Menunjukkan arti menemukan sesuatu (maf'ul) dalam suatu sifat / fa'il menemukan maf'ul dalam memilki sifat yang berupa asal fi'il. Contoh : أعظمته : aku menemukan sifat agung padanya, maksudnya aku menemukan dia dalam keagungan.

- للصيرورة

Menunjukkan berubahnya fa'il menjadi asal fi'il. Contoh : أقفر البلد : Negara itu telah menjadi kosong, maksudnya Negara tersebut berubah menjadi tempat yang kosong. Lafal أقفر asal fi'ilnya قفرٌ : kosong.

- للتعريض

Menunjukkan makna ta'fidh yaitu menawarkan sesuatu (fa'il menawarkan maf'ul untuk diberi hokum asal fi'il). Contoh : أباع الثوب : dia menawarkan baju untuk di jual.

- للسلب

Menunjukkan makna salbu yaitu hilangnya asal fi'il dari fa'il . contoh : اشقى المريض : orang sakit itu telah hilang kesehatannya (dalam keadaan sakit). Lafal شفا ء (sembuh) kemudian di ubah menjadi fi'il اشفي (hilang kesembuhannya). Faidah slb hukumnya muta'adi.

- للحينونة

Menunjukkan makna hainunah yaitu datangnya suatu masa yang mana fa'il harus berhubungan dengan asal fi'il (maksudnya telah tibanya masa melaksanakan hadast) asal fi'il.

Contoh : :احصد الزرع padi itu telah sampai pada masa panen. Padi : fa'il , masa panen : asal fi'il.

2. Faidah-faidah fi'il khumasi

a. Faidah pada wazan تفاعل dengan menambahkan huruf ta' di permulaan serta huruf alif diantara fa' dan 'ain fi'il , antaralain :

- فأكثر للمشاركه بين اثنين

Menunjukkan makna persekutuan antara dua orang atau lebih dalam melakukan sesuatu (asal fi'il).

Contoh : تصالح القوم : kaum itu saling berdamai. Lafal تصالح bermakna saling berdamai.

- لإظهارما ليس في الواقع

Menunjukkan arti fa'il menampakkan sesuatu (asal fi'il) akan tetapi tidak sesuai yang sebenarnya.

Contoh : تمارض زيد : Zaid berpura-pura sakit. Maksudnya zaid menampakkan gaya sakit akan tetapi sebenarnya tidak sakit.

- لوقوع تدريجا

Menunjukkan arti jatuhnya atau terjadinya sesuatu (asal fi'il) secara bertahap. Contoh : توارد القوم : para kaum itu datang secara bertahap.

- لتأدية معني المجر د

Menunjukkan arti sama dengan arti mujarrodnya.contoh : تعالى :maha tinggi. Lafal تعالى mempunyai arti yang sama dengan mujarrodnya yakni lafal على.

- لمطاوعة "فاعل"

Menunjukkan arti muthowa'ah dari wazan فاعل yang berfaidah ta'diyyah. Contoh : باعدته فتباعد : saya jauhkan Zaid maka jauhlah dia.

Catatan: muthowa'ah adlah berhasilnya bekas tatkala fi'il muta'adi berhubungan dengan maf'ulnya.

( muthowa’ah adalah berhasilnya bekas / kesan tatkala fiil muta’adi berhubngan dengan maf’ulnya )

b. Faidah pada wazan تفعّل dengan menambahkan ta' di permulaan dan tasydid pada 'ain fi'ilnya, antaralain:

- لمطاوعة "فعّل" المضعّف العين

Menunjukkan arti muthowa'ah dari wazan فعّل yang di tasydid 'ain fi'ilnya. Contoh : كسّهت الزجاج فتكسّر : saya memecahkan kaca maka pecahlah itu kaca. Catatan: muthowa'ah bisa diartikan akibat.

- للتكلف

Menunjukkan arti takalluf yaitu kesungguhan fa'il dalam usaha (asal fi'il) supaya berhasil. Contoh : تشجّع زيدٌ : Zaid memberanikan diri, maksudnya Zaid memberanikan diri/ menekan diri untuk berani agar berhasil.

- لإتخاذ الفاعل أصل الفعل مفعولا

Menunjukkan arti إتخاذ : mengambil fa'il pada maf'ul untuk dijadikan asal fa'il. Contoh : تبنيت يوسف : aku mengambil anak angkat Yusuf, maksudnya aku ambil Yusuf sebagai anak angkat. Lafal تبني asal fi'ilnya adlah إبنا : anak angkat.

- لدلالة على مجانبة الفعل

Menunjukkan arti fa'ilnya menjauhi suatu perbuatan (asal fi'il), maksudnya fa'il menjauhi asal fi'il. Contoh : تذمّم زيدٌ : Zaid menjauhi perbuatan tercela. Lafal تذمّم asla fi'ilnya adlah ذم : perbuatan tercela.

- للصيرورة

Menunjukkan arti صيرورة : berubahnya fa'il menjadi asal fi'il. Contoh : تأيمت المرأة : perempuan itu menjanda, maksudnya perempuan itu berubah menjadi janda. Lafal تأيم asal fi'ilnya adalah إيمٌ : janda.

- للدلالة على حصول اصل الفعل مرة أخرى

Menunjukkan arti hasilnya asal fi'il dalam satu tahap setelah tahap yang lain (bertahap). Contoh : تجرع زيدٌ : Zaid minum sedikit demi sedikit. Lafal تجرع asal fi'ilnya adalah جرعةٌ : satu tegukan.

- للطلب

Menunjukkan arti طلب : mencari, maksudnya fa'il mencari asal fi'il dari maf'ul. Contoh : تعجل الشيئ : dia berusaha mempercepat sesuatu. Lafal تعجل asal fi'ilnya adalah عجلة : tergesa-gesa.

c. Faidah pada wazan إفتعل dengan menambahkan hamzah dipermulaan dan huruf ta' diantantara fa' fi'il dan 'ain fi'il, antaralain:

- لمطاوعة "فعل"

Menunjukkan arti muthowa'ah dari wazan فعل. Contoh : جمعت الإبل فاجتمع : aku mengumpulkan unta maka berkumpulah unta.

- للإتخاذ

Menunjukkan arti ittikhod yaitu mengambil atau membuat atau mengambil asal fi'il. Contoh : إختبز زيدٌ : Zaid mengambil / mebuat roti.

- لزبادة المبالغة في المعنى

Menunjukkan arti bertambah bobotnya makna fi'il.

Contoh: اكتسب زيد Zaid bekerja keras, maksudnya Zaid bersungguh-sungguh dalam bekerja.

- لمعنى فعل

Menunjukkan arti sama dengan wazan فعل (mujarrod).

Contoh: إجتذب : menarik dia laki-laki. Lafal إجتذب maknanya sama dengan جذب.

- لمعنى تفاعــل

Untuk menunjukkan arti sama dengan artinya wazan تفاعل yang berfaidah musyarokah. Contoh: إختصم : saling bertengkar. Lafal إختصم artinya sama dengan lafal تخاصم yang berfaidah musyarokah.

- للطلب

Menunjukkan arti tholab(طلب) ; fa'il mencari asal fi'il. Contoh …. Zaid mencari pekerjaan.

d. Faidah pada wazan إنفعل dengan penambahan hamzah washol dan huruf nun diprmulaannya, antaralain:

- لمطاوعة "فعل"

Menunjukkan arti muthowa'ah dari wazan فعل . Contoh : كسرت الزجاج فانكسر : saya memecah kaca maka pecahlah kaca itu.

- لمطاوعة أفعل فليل

Menunjukkan arti muthowa'ah dari makna أفعل (hukumnya qoliil atau sedikit). Contoh: أزجع فازجع : dia mengerak-gerakkan tenda maka bergeraklah tenda itu.

e. Faidah pada wazan إفعلّ dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan dan tasydiid pada lam fi'il, antaralain:

- للدلالة على الدخول في الصفة

Menunjukkan arti masuknya fa'il pada suatu sifat(asal fi'il). Contoh: احمر البسر : buah kurma itu telah memerah, maksudnya telah masuk warna merah.

- للبالغلة

Menunjukkan arti mebalaghoh : berlebih-lebihannya suatu sifat (asal fi'il) yang ada pada fa'il. Contoh : إسودّ الليل : malam ini gelap gulita

  1. Faidah-faidah fi'il tsudasi

a. Faidah pada wazan إستفعل dengan menmbahkan hamzah washol, siin dan ta' . antaralain:

- لطلب الفعل

Menunjukkan arti tholab (طلب) yaitu fa'il mencari asal fi'il dari maf'ul. Contoh : إستغفر زيد الله : Zaid minta ampun kepada Allah. Lafal إستغفر mempunyai arti minta ampunan, asal fi'ilnya adalah مغقرة : ampunan.

- للوجدان على صفة

Menunjukkan arti wujdan yaitu fa'il menemukan maf'ul dalam suatu sifat (asal fi'il). Contoh: إستعظمت الأمر : aku annggap besar (sangat penting) pada perkara. Lafal … asal fi'ilnya adalah عظمة : agung.

- للتحول

Menunjukkan arti takhawwul yaitu berubah atau pindahnya fa'il pada asal fi'il. Contoh : إستحجر الطين : tanah liat itu membatu, maksudnya berubah menjadi batu. Lafal إستحجر (membatu) berasal dari mujarrod حجر (batu).

- للتكـلـّف

Menunjukkan arti takalluf ( تكلّف ) yaitu kesungguhan fa'il untuk menghasilkan asal fi'il. Contoh : إستجرأ : ia memberanikan diri. Lafal إستجرأ ; memneranikan diri asal fi'ilnya adalah جرأة : berani.

- لمعنى فعل مجرّد

Menunjukkan arti seperti arti فعل yang mujarrod.

Contoh : إستقرّ :perkara itu tetap. Lafal إستقرّ maknanya sama dengan lafal قرّ (bentuk mujarrod) : tetap.

- للمطاوعة

Menunjukkan arti muthowa’ah ( dalam kitab kafawi diterangkan bahwa muthowa’ah yang berlaku disini tidaklah mutlaq, namun hanya muthowaah dari wazan فعل dan wazan افعل saja.

Contoh : وسّعته فاستوسع

b. Faedah-faedah yang ada pada wazan افعوعل dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan den mentadlif ‘ain fiilnya serta menambahkan wawu diantara dua lain. Antara lain :

- للمبالغة

Menunjukkan arti mubalaghoh yaitu meebihlebihkan ma;na fiil. Contoh : اجدودب زيد : zaid sangat bongkok.

- لمعنى فعل المجرد

Menunjukkan arti sama dengan arti mujarrodnya yakni فعل.

contoh : احولولى الثمر : buah itu manis. Lafad احولولى artinya sama denan lafad حلا : manis.

c. Faedah-faedah yang ada pada wazan افعال dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan dan alif setelah ‘ain fi’ilnya sertavmentadl’if lam fi’ilnya.. Antara lain :

- للمبالغة

Menunjukkan arti mubalaghoh yaitu berlebihannya suatu sifat yang dimasuki oleh fiil.contoh : اصفار الموز : pisang itu sangat kuning.

d. Faedah-faedah yang ada pada wazan افعول dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan dan dua wawu setelah fa’ fi’ilnya. Antara lain :

- لمبالغة الازم

Menunukkan arti berlebihnya makna fi’il lazim. Contoh : اخروط شعاع الشمش : sorot matahari itu sangat menyengat.

e. Faedah-faedah yang ada pada wazan افعنلى dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan dan nun setelah ‘ain fi’il dan ya’ setelah lam fi’il. Antara lain :

Contoh : اسـلـنـقى

Lafal اسـلـنقى berasal dari سـلـق

f. Faedah-faedah yang ada pada wazan افعنلل dengan menambahkan hamzah washol dipermulaan dan nun setelah ‘ain fiil dan huruf yang sesuai dengan lam fi’ilnya. Antara lain :

- للمبالغة

Menunjukkan makna mubalaghoh. Contoh : اقعنسس

Faedah pada wazan افعنلى dan افعنلل menurut kitab amtsilatuttasrifiah tidak termasuk tsulasi mazid elainkan merupakan ruba’i mazid, tetapi pada nadzom maqsud keduanya termasuk dari bab tsulasi mazid.

Read On

ngewongke wong

0 komentar

Ketika kita mendengar tentang pepetah “maqolah njowo” tentang “ngewongno wong” mungkin kita anggap sebagai angin lalu saja, namun apabila kita mau menelaah lebih jauh dan mau melihat pada hal-hal yang terjadi dan berlaku di masyarakat maka kita akan menemukan bahwa hal tersebut memiliki nilai filosofis yang tinngi.

Mengorangkan orang lain(ngewongno wong), seseorang dihargai oleh orang lain ketika ia bias menghargai orang lain, oleh karena itu hargailah orang lain, janga engkau melihat seseorang dari status sosialnya, tapi lihatlah orang sebagiai “orang seutuhnya”, karena tuhan menciptakan orang dari komposisi yang sama antara satu dan yang lainnya, begitupun tujuan tuhan menciptakan orang dengan satu tujuannya pada hakekatnya, walaupun pada dhodirnya kelihatan memiliki fungsi yang berbeda dalam tatanan social, namun hal tersebut hanyalah bentuk permukaan yang akhirnya kembali kepada satu tujuan.

Maka sudah seharusnyalah kita dapat mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contohnya: jika kita menolong kiai atau dosen kita itu sudah biasa karena sebagaimana yang telah di terangkan di ta’limul muta’allim memang sudah keharusan kita sebagai “wongkang nggolek ngelmu” untuk memuliakan “ahlul ilmi” yang dalam konteks sekarang kita terjemahan sebagai kiai kita atau guru kita, dan hal tersebut mungkin juga akan selalu dilakukan oleh orang lain dari masyarakat kita.

Namun apabila yang kita tolong adalah seorang tukang becak itu akan memberikan nilai pluss pada orang yang melakukannya, karena sebagaimana yang sudah berlaku dalam masyarakat bahwa sering kali kaum pinggiran tidak begitu di anngap, namun apabila kita mau berijtihad lagi (memahami dengan sungguh-sungguh-red) maka orang seperti inilah yang apabila kita tolong akan lebih menghargai pertolongan kita. Dan pertolongan yang ditujukan pada orang-orang seperti ini relatife lebih sedikit, dan orang –orang dalam masyarakat kita jarang yang mau melakukannya.

Maka dari itu kiat sebagai generasi muda mau menggali kembali khazanah-khazanah budaya yang dulu ada “nguri-nguri budoyo” dan mengaplikasikannya dalam kehidupan modern kita.(zaim-red.)

Read On

Maqolah Jowo

0 komentar

Ketika kita mendengar tentang pepetah “maqolah njowo” tentang “ngewongno wong” mungkin kita anggap sebagai angin lalu saja, namun apabila kita mau menelaah lebih jauh dan mau melihat pada hal-hal yang terjadi dan berlaku di masyarakat maka kita akan menemukan bahwa hal tersebut memiliki nilai filosofis yang tinngi.

Mengorangkan orang lain(ngewongno wong), seseorang dihargai oleh orang lain ketika ia bias menghargai orang lain, oleh karena itu hargailah orang lain, janga engkau melihat seseorang dari status sosialnya, tapi lihatlah orang sebagiai “orang seutuhnya”, karena tuhan menciptakan orang dari komposisi yang sama antara satu dan yang lainnya, begitupun tujuan tuhan menciptakan orang dengan satu tujuannya pada hakekatnya, walaupun pada dhodirnya kelihatan memiliki fungsi yang berbeda dalam tatanan social, namun hal tersebut hanyalah bentuk permukaan yang akhirnya kembali kepada satu tujuan.

Maka sudah seharusnyalah kita dapat mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contohnya: jika kita menolong kiai atau dosen kita itu sudah biasa karena sebagaimana yang telah di terangkan di ta’limul muta’allim memang sudah keharusan kita sebagai “wongkang nggolek ngelmu” untuk memuliakan “ahlul ilmi” yang dalam konteks sekarang kita terjemahan sebagai kiai kita atau guru kita, dan hal tersebut mungkin juga akan selalu dilakukan oleh orang lain dari masyarakat kita.

Namun apabila yang kita tolong adalah seorang tukang becak itu akan memberikan nilai pluss pada orang yang melakukannya, karena sebagaimana yang sudah berlaku dalam masyarakat bahwa sering kali kaum pinggiran tidak begitu di anngap, namun apabila kita mau berijtihad lagi (memahami dengan sungguh-sungguh-red) maka orang seperti inilah yang apabila kita tolong akan lebih menghargai pertolongan kita. Dan pertolongan yang ditujukan pada orang-orang seperti ini relatife lebih sedikit, dan orang –orang dalam masyarakat kita jarang yang mau melakukannya.

Maka dari itu kiat sebagai generasi muda mau menggali kembali khazanah-khazanah budaya yang dulu ada “nguri-nguri budoyo” dan mengaplikasikannya dalam kehidupan modern kita.(zaim-red.)

Read On